Mancing di Bagan Rumpon Perairan Banten Utara: Pengalaman yang Mengasyikkan

CLOUDBASEPOS.COM – Seiring dengan pesatnya perkembangan industri di Banten Utara, yang mayoritas berlokasi di kawasan pesisir pantai, keberadaan para nelayan lokal semakin terpinggirkan, begitu pula para penggemar mancing.

Jumlah penghobi mancing di Serang, Banten, dan Cilegon bisa dibilang cukup banyak. Selain karena letak geografisnya yang berdekatan dengan laut, naluri untuk melaut dan menangkap ikan yang telah diwariskan oleh nenek moyang seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Keberadaan beberapa pangkalan nelayan di daerah seperti Bojonegara, Puloampel, dan Karangantu menunjukkan hal ini, di mana banyak pemancing menyewa perahu nelayan untuk menjelajahi lautan. Dengan semakin berkurangnya akses ke lokasi memancing di pesisir, pemancing terpaksa menjelajah lebih jauh ke tengah laut.

Tak jarang, pemancing harus menunggu lama dan mengantri untuk membeli umpan udang hidup di Tempat Pelelangan Ikan Wadas, Bojonegara.

Di perairan Banten Utara, umumnya para pemancing lebih suka memilih teknik mancing dasar, dengan menggunakan jangkar atau mengarungi perahu. Sebagian lainnya memilih mancing di dekat pulau-pulau dangkal. Namun, ada satu teknik mancing di bawah bagan yang mungkin belum banyak diketahui oleh pemancing.

Dengan banyaknya bagan bambu milik nelayan yang berdiri kokoh di perairan Teluk Banten, tempat ini menjadi kawasan strategis bagi ikan untuk mencari makan. Bambu-bambu ini menciptakan habitat bagi kerang-kerang dan ikan kecil, yang pada gilirannya juga menarik ikan besar untuk berburu di sekitar sana.

Oleh karena itu, para angler wajib mencoba pengalaman mancing di bagan ini. Seperti yang sering dilakukan oleh pemancing dari Serang, mereka biasa menyewa perahu dari nelayan langganan di Kampung Nelayan Kepuh, Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, untuk menuju bagan-bagan bambu tersebut.

“Walaupun ada beberapa spot di tengah yang berpotensi, seperti Kapal Karam atau Karang Tengah yang bisa saja mendapatkan ikan besar, sering kali hasilnya tidak memuaskan. Jadi, saya lebih memilih mancing di bagan, karena di bawahnya ada rumpon,” ungkap salah satu pemancing yang telah mencoba teknik ini.

Sahabat wartawan Angga, yang ikut serta dalam kegiatan memancing tersebut, juga merasakan sensasi menyenangkan di bagan. Mereka menemukan bahwa intensitas tarikan ikan lebih tinggi, dan jenis ikan yang didapatkan pun memiliki cita rasa yang lebih enak dengan harga pasar yang cukup menjanjikan. Ikan-ikan seperti Kerapu, Kue Gerong, Kakap Merah, Tompelan, Tambak, dan Lapeh menjadi beberapa hasil tangkapan yang menarik.

Tak heran jika Angga dan teman-temannya lebih memilih mancing di bagan dibandingkan teknik lainnya. Saat memancing di bagan, perahu mereka berpindah-pindah dari satu bagan ke bagan lainnya tanpa menurunkan jangkar, cukup dengan menambatkan tambang di tiang bagan.

“Meski ukuran ikan yang kami tangkap hanya setengah sampai satu kilo, tapi jika bisa mendapatkan banyak, itu sudah cukup memuaskan, terutama bagi keluarga di rumah,” tambahnya.

Jadi, bagi yang belum pernah merasakan pengalaman mancing di bagan, sangat layak untuk dicoba. Terlebih, biaya sewa perahu juga relatif terjangkau karena ukuran perahu tidak terlalu besar. Anda hanya perlu menghubungi nelayan di pangkalan yang biasa mengantar jemput pemancing untuk memulai petualangan memancing di bawah bagan ini.

Baca Juga : Tradisi Memancing yang Unik di Taiwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top