Pesona di Laut Andaman: Sasaran Ideal Para Penggemar Memancing

CLOUDBASEPOS.COM – Perairan di batas laut antara dua negara di ujung utara Serambi Mekkah ternyata menjadi salah satu lokasi ideal bagi para pemancing, meskipun ancaman laut yang ganas selalu mengintai. Tarikan ikan-ikan raksasa yang bersembunyi di dasar laut menjanjikan sensasi tak terlupakan.

Sejumlah ikan seperti ruby, tuna, dan trevally selalu hadir untuk menggoda para pemancing. Di sisi lain, bagaimana dengan keberadaan ikan escolar di batas perairan Indonesia-Andaman?

Para pemancing yang menjelajahi beberapa spot di Aceh umumnya sering kali berhasil menangkap ikan-ikan yang sudah disebutkan sebelumnya. Ikan ruby tampaknya tidak terpengaruh oleh kondisi musim, sementara tuna sirip kuning (yellowfin tuna) mendominasi selama musimnya, yang berlangsung dari Maret hingga Juli.

Kapten Imran adalah sosok yang kami percayakan untuk memimpin petualangan kami melawan ganasnya gelombang di barat laut Pulau Sumatera. Pengalaman, ketangkasan, serta pemahaman mendalam terhadap kondisi perairan di sana membuat kami terus menggunakan jasanya. Dari Gampong Jawa, kapal kami berlayar menerjang ombak.

Mencari Target Ikan Setan

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai penargetan ikan escolar dan oil fish (Gempylidae) di batas Andaman oleh para pemancing, yang menambah semangat kami untuk mencarinya.

Selama tiga malam kami melakukan aktivitas memancing di sana, kami dengan sabar dan teliti mencari spot yang potensial untuk menangkap ikan setan. Proses ini tidaklah cepat, karena spesies lain seperti keluarga tuna dan ruby juga terus menerus menyerang umpan kami. Apalagi, dengan fenomena gelombang tengah laut yang terkadang tiba-tiba datang dan sulit diprediksi.

Ketika gelombang itu datang, kami hanya bisa berserah pada kapten untuk mengarahkan kapal agar dapat membelah ombak dengan baik.

Metal jig berukuran lebih dari 100 gram, yang dilengkapi dengan irisan daging ikan di mata kail, menjadi senjata utama untuk menarik perhatian monster-monster dari kedalaman laut.

Yellowfin tuna tak henti-hentinya menghantam umpan kami, baik pagi, siang, maupun malam. Sepertinya koloni tuna, ruby, dan beberapa trevally ingin merayakan kebersamaan dengan kami.

Mereka menyambut kami tanpa memberi jeda, membuat setiap momen memancing terasa seperti sebuah pesta. Meskipun yellowfin tuna dan dogtooth tuna berada di musim yang sama, keduanya jarang berkumpul dalam satu waktu.

Jika ada yellowfin tuna, maka harapan untuk menangkap dogtooth tuna akan sirna, begitu pula sebaliknya. Kembali ke Gempylidae yang menjadi incaran utama para pemancing, ikan ini biasanya ditemukan di kedalaman antara 100 hingga ribuan meter.

Ikan setan, sebutan yang populer di kalangan masyarakat, adalah penghuni vokalisasi terumbu laut. Spesies ini sering kali bersembunyi di area yang mirip gua di puncak gunung laut yang gelap.

Untuk memastikan umpan dapat mencapai habitat ikan gempylidae, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, kita harus tahu di mana letak tubiran dan kemana arus laut mengarah. Umpan kemudian diturunkan hingga 100 meter hingga terasa membentur karang.

Setelah umpan melewati kedalaman 100 meter, biarkan arus membawa umpan lebih dalam hingga area sekitar 200 meter. Di sini, intuisi kita berperan penting.

Kita harus bisa merasakan dan mengarahkan umpan agar masuk ke dalam lubang-lubang (gua) yang menjadi habitat ikan gempylidae. Proses ini sungguh membutuhkan waktu dan konsentrasi. Tanpa melihat, kita hanya bisa mengandalkan perkiraan. Ini benar-benar tantangan, namun kami harus terus mencobanya. Umpan yang dimakan atau hanyut terbawa arus hampir tidak ada bedanya, dan semua itu menambah keseruan dalam petualangan memancing ini.
Kepekaan seorang pemancing benar-benar diuji melalui sensitivitas senar pancing. Sebagai predator, ikan gempylidae memiliki cara makan yang unik. Alih-alih langsung menyambar umpan seperti predator lainnya, ikan ini cenderung memilah umpan terlebih dahulu, mengemut, lalu memuntahkannya kembali.

Oleh karena itu, pemancing yang merasakan adanya gerakan pada umpan harus bersabar menunggu beberapa saat hingga umpan tersebut benar-benar disambar. Beruntungnya, saya berhasil mendapatkan oil fish.

Ikan ini dikenal memiliki perlawanan yang sangat kuat saat pertama kali menyambar umpan. Setelah momen itu, ikan akan berhenti sejenak hingga kembali melawan ketika mendekati permukaan, terganggu oleh cahaya yang menyentuh matanya.

Pengalaman merasakan tarikan predator-predator laut di perbatasan Andaman adalah hal yang tak terlupakan. Serambi Mekkah menjadi gerbang menuju arena tersebut, sebuah tempat yang penuh petualangan, ketegangan, dan bahkan bahaya. Melihat dari penjelasan di atas, saya berani mengatakan bahwa ini adalah bentuk extreme fishing yang sesungguhnya.

Baca Juga : Pemancingan Cirumaheud: Spot Mancing Menyenangkan di Cimenyan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top